Bagaimana caranya menuju Kampung Batik?
Kampung Batik berada di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Semarang. Untuk sampai di sana, wisatawan bisa menjadikan Pasar Johar atau Kawasan Kota Lama sebagai patokan. Dari kedua wilayah itu, arahkan kendaraan menuju Bundaran Bubakan yang memisahkan Pasar Johar dengan Kawasan Kota Lama. Pintu gerbang menuju Kampung Batik berada di Jalan Pattimura, dekat sekali dengan bundaran tersebut.
Para warga sendiri yang menggarap mural-mural di setiap sudut jalanan kampung
Kampung Batik dulunya memiliki sejarah kelam sebagai kawasan yang rawan pencurian dan pembunuhan. Tapi setelah kerajinan batik asli Semarang mulai menunjukkan geliatnya lagi, warga kampung ini merombak citra kelamnya menjadi unik dan cantik.
Setiap sudut jalanan di Kampung Batik dihiasi mural yang menampilkan motif batik khas Semarang, cerita pewayangan, dan legenda asal-usul Kota Semarang. Digambarkan juga bagaimana Raden Patah kala itu memberi nama Kota Semarang.
Nama Semarang diambil dari kata asem arang: asem adalah pohon asem dan arang adalah Bahasa Jawa untuk kata “jarang-jarang”. Kawasan kota Semarang pada zaman dahulu banyak ditumbuhi pohon asem, tapi jarak antar pohon cukup jauh atau "jarang-jarang".
Bisa belanja sekaligus belajar melukis batik
Selain menjadi tempat berburu aneka kain batik dan produk olahan batik khas Semarang, di tempat ini juga disediakan kursus singkat membatik. Pengunjung cukup membayar Rp 25-30ribu untuk mencoba melukis batik sendiri sekaligus bertanya-tanya tentang sejarah batik khas Semarang.
Tidak hanya belanja dan belajar membatik, spot idaman para wisatawan tentu saja tembok-tembok penuh mural unik yang bagus untuk berfoto ria.
Ada satu gang sempit yang menjadi favorit para wisatawan. Gang yang cukup dilalui dua sepeda motor ini tidak hanya temboknya yang digambari mural, tapi juga bagian jalanannya.